Kemarin ada kejadian yang membuat saya kesal. Saya menelepon call center kartu kredit yang sudah 5 tahun belakangan saya gunakan. Saya minta untuk diberikan informasi mengenai tagihan kartu kredit saya. Sebenarnya untuk mengetahui tagihan, bisa dibantu dengan layanan mesin suara. Tapi saya mengalami kesulitan. Ketika saya menelepon, saya disuruh menunggu namun si petugas call center hanya memastikan bahwa mesin berfungsi dengan baik bukannya menginformasikan jumlah tagihan saya. Padahal jelas saya menemui kesulitan. Wah, sudah beberapa kali nih, saya mengalami kekecewaan dengan kartu kredit tersebut. Akhirnya karena kesal, saya langsung tutup teleponnya. Sekitar 10 menit kemudian, seorang sales dari kartu kredit tersebut menelepon saya untuk menawarkan promo dari produk perbankan mereka. Huh, kalau promosi gencar tapi pelayanan kurang. Seketika marah saya hilang, bahkan saya janjian dengan sales tersebut hari ini 🙂
Pernah beberapa kali saya kesal dengan sikap teman saya bahkan saya sampai menangis dibuatnya. Kalau sedang marah, terbersit di otak saya untuk tidak berbicara dulu dengannya. Tapi beberapa menit kemudian ketika dia mengajak saya bicara, saya menanggapinya dan hilanglah rasa marah saya. Ini berlaku juga ketika saya kesal dengan adik saya. Tidak sampai 5 menit, saya langsung ketawa karena adik saya selalu menjahili saya saat saya sedang marah. Lain halnya kalau saya marah dengan pasangan saya. Biasanya marah kepadanya adalah marah saya yang terlama, tapi tidak sampai makan waktu berhari-hari.
Nampaknya saya tidak bisa marah terlalu lama. Toh marah itu juga tidak bagus. Kira-kira apa ya kerugian dari marah? Berikut saya paparkan:
- Efek langsung ke tubuh. Ketika kehilangan kontrol, tubuh menerima dampak langsungnya. Seketika tekanan darah meningkat dan irama napas menjadi cepat, secepat seperti tengah bersiap untuk berkelahi. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala mendadak. Dalam jangka panjang, dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Saat marah, suhu badan kita pun naik sehingga tubuh mudah berkeringat.
- Letih. Ekspresi kemarahan tentu membutuhkan energi. Alhasil, setelah marah kita merasa letih. Dalam proses itu, hormon stres akan meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam bekerja pun berkurang karena merasa letih.
- Sulit tidur. Dengan begitu banyaknya pikiran negatif di kepala dan kegelisahan yang dirasakan, rasanya sulit untuk terlelap tidur. Apabila kita tertidur dalam kondisi kelelahan akibat marah, tidur pun tidak akan berkualitas dan terasa tidak nyenyak. Kalau kita kekurangan tidur, menyebabkan pikiran negatif yang akan memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi yang berkelanjutan.
- Depresi. Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada depresi. Hal itu akan memicu serangkaian perilaku yang membahayakan kesehatan seperti merokok dan minum minuman keras. Terkadang, orang menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang menyehatkan. Maka itu, bila terus dirasakan, kesehatan pun akan terancam.
- Terasing. Kita memang terkadang dapat kehilangan kontrol diri, tapi bila terlalu sering tentu akan berdampak pada aspek sosial kita dalam keseharian. Kita pun akan lebih nyaman berada sendirian ketimbang bergaul dengan orang lain.
- Mengambil keputusan yang salah. Amarah dapat membuat kita tidak rasional. Kita pun terjebak dan kehilangan fokus dalam menghadapi suatu masalah. Saat seharusnya memutuskan hal terbaik dalam suatu maslah, dalam keadaan marah kita mungkin malah akan melakukan hal yang sebaliknya. Kita pun tak mampu melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan berujung dengan mengambil keputusan yang salah.
Sebenarnya saya cuma mau curhat karena kesal dengan si petugas call center itu. Tapi jadi buat sebegini panjang 😀 Intinya marah itu tidak baik apalagi kalau sampai lama. Kalau kamu, seberapa lama kamu marah?
*Sumber: zukhrufuddin.wordpress.com, sumber gambar: chudrizal.blogspot.com
kalau marah cuma sebentar itu artinya cinta mbak he he 😀
kalau marah dalam waktu lama, itu artinya dendam mbak
Ooh gitu ya? Masa sih?
yup benar mbak marah itu tidak baik,tapi terkadang susah ngendalikan juga mbak kalau lagi marah,sebisa mungkin jangan marah dengan berlarut larut,kan memaafkan kesalahan orang lain yang membuat kita marah juga akan melapangkan hati kita 🙂
Iya susah juga, tapi emang harus belajar pengendalian diri ya.
diam untuk meredam ya, mbak..
hmm bagus juga 😀
lagi pula sesuatu kalau ditanggapi dengan emosi malah memperkeruh suasana.
Betul, ibaratnya kalau air, keruh kayak air comberan
Wah kalo ane sech kalo lagi marah suka meledak-ledak seketika jadi kalo ada perlawanan dari yang ane marahi bisa berujung perkelahian. Tapi jarang ko terjadi coz biasanya orang yang ane marahi suka pergi. Selang beberapa menit yo wis marah ane ilang, treng seperti ga ada masalah apa-apa..
Ohya link udah ane pasang di blogroll ane tunggu backlink nya
Huaa, serem banget sih. Saya ga bakalan diomelin kan? Saya udah pasang koq, lihat di the links deh 🙂
Hehehe
Santai sajo sya ane g suka ng0mel ko…
Ok sya makasih mudah2n banyak manfaat yang bisa kita ambil dari pertemanan kita
Oke Bro. Semoga pertemanan kita di dunia maya langgeng 🙂
tergantung masalahnya apa, kalau biasa sih cuma bentar, kalau masalah gede ya luamaaaa.. 🙂
Ooh, jadi tergantung masalah ya. Berarti kalau masalahnya sedang, marahnya ya sedang-sedang saja ya? Duh jadi inget lagu dangdud, hahaha
Bekunjung 🙂
maaf baru sempat mampir
waw…. inti-nya : kalo lagi kesel, lumayan juga ya ditulis-tulis macem ini jadi deh postingan. hehe…. ya ya ya kesel emang wajar tho mba, manusiawi…..:P….kalo mi lagi mangkel gitu ya ketik2 apa coret2 gitu. kadang juga bibirnya monyooong…..:D>..
Tapi monyongnya jangan kelamaan ya, ntar susah baliknya
biasanya kalo dah marah, capek dan langsung ngantuk
Kecapean karena marah ya? Hhihihi
Hmmm…
Tentang marah ya.
Kalo aku sih type orang yang nggak pernah marah lama-lama mbak. Marahku gampang banget ilangnya. Dan seumur-umur aku nggak pernah marah sampe ngebentak orang. Tapi kalo sampe ngamuk sih pernah. Hehehe… Abisnya nggak bisa ngebentak, karena nggak kuat nahan ya akhirnya ngamuklah…
Wah 11 12 nih sama saya. Tapi kalau saya sih pelampiasannya jadi ke nangis, hehehe. Ternyata Pink bisa ngamuk juga ya? Jadi serem
kalo saya sih lumayan lama kalo marah. mungkin bawaan dari bayi kali ya 😀
Wah, jangan lama-lama Mas. Nanti capek sendiri lho 🙂
Luar biasa! Marah itu ada 4 kategori: cepat marah cepat hilang, cepat marah lambat hilang, lambat marah lambat hilang, dan lambat marah cepat hilang. Menurut Rasul, yang terakhirlah yang terbaik. Saya sendiri belum pernah ngecek tingkat kemarahan saya. Tapi mudah2an bisa yang ke-4, amin.
Baru tahu lho saya. Alhamdulillah bertambah lagi pengetahuan saya. Thanks Bang. Semoga termasuk yang ke 4 ya Bang, Amin.
aduh enggak usah marah aja kalau bisa kak hhe. cepet tua ntar hha
Tapi menjadi tua itu hal yang mutlak lho 🙂
Jangan marah-marah terus Mbak, kasian yang dimarahi.
Wuahaha, ga marah terus kok Mas, cuma sesekali ajah 🙂
ayo bikin blog self hosting
Les privat yah? By email aja 😀
sebentar
.
*sebentar adalah waktu yang berbeda menurut tiap orang
Benar Mas, sebentar itu relatif. Sebentar menurut A belum tentu sebentar menurut B.
saya kalau marah lebih baik diem terus tidur.. hihi..
Asal marahnya ga dibawa sampai mimpi ya Mas
kalau habis marah2 pasti jadi capek mbak….saya baru saja merasakannya soalnya ..hehe..marah2 emg ga ada gunanya…cm bikin capek.
Tuh kan Mas Wien ngerasain sendiri. Hihihih. Iya saya baca curhatanya di blog
aku juga ga bisa marah lama-lama 😀
kalo sekarang marah, ga nyampe lima menit aku dah bercanda lagi ama yang aku marah.
anehlaah pkoknya.
Itu bagus. Soalnya kalo kita marah, kasian orang di sekitar yang kena imbasnya
Assalamu’alaikum,
Makanya sungguh besar dampak dari kemarahan kita, sehigga Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ;
1. Dari dia Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” Muttafaq Alaihi.
2. Dari Anas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa mampu menahan amarahnya, Allah akan menahan dirinya dari adzab-Nya.” Riwayat Thabrani dalam kitab al-Ausath.
3. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta’ala. (HR. Ahmad)
Dalam memutuskan suatu perkara juga kita tidak boleh dalam keadaan marah, karena bisa jadi kita mengucapkan sesuatu yang sebenarnya hati kita tidak menginginkan hal itu, makanya Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ;
Abu Bakrah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang menghukum antara dua orang dalam keadaan marah.” Muttafaq Alaihi
Marah itu boleh saja bahkan dianjurkan, namun harus pada tempat dan keadaan tertentu, seperti harga diri kita yang diremehkan, tapi jangan langsung marah kita harus menyikapi dahulu duduk perkaranya, dan yang kedua apabila agama kita diinjak-injak, wajib bagi kita membelanya. Allahu ‘Alam bishshowab.
Artikel yang bagus dan bermanfaat..Terima kasih
Walaikum salam. Wah dapat pengetahuan lagi nih, lengkap lagi. Ma kasih banyak ya 🙂
saya juga nggak kuat marah lama-lama sya. sebentar doang udah baikan. 🙂
Sama. Semoga seterusnya bisa seperti itu ya 🙂
permisi Mbak link anda sudah saya pasang lama kok di blog saya.. maaf saya harus buru-buru takut yang punya blog marah lagi hahahaha
Oke Ma kasih Mas. Saya pasang linknya juga ya. Waduh, saya ga marah sama Mas Akbar Koq 🙂
kalo saya mah tergantung kadar marah dan siapanya..
hehehehe…. :p
Tapi kalau marah sama saya jangan lama-lama ya
qu gak bisa marah, klo pun marah ya cuma sebentar ,, hehehe 🙂
weit, kita sama Bang Fitray, saya kalau marah, diam. biasanya cuma corat-coret kertas, bikin grafiti, kalo gak ada kertas ma pulpen, ya diam. diam saja., sambil kepal2 tangan.
Fitray itu perempuan lho Asal jangan corat-coret muka orang ya Mas 🙂
Bagus Uni. Terus mempertahankan! *apa sih? :mrgeen:
Ambil hikmahnya dari semua kejadian ini dan jangan lupa setelah mengambil hikmahnya kemudian bersyukur atas nikmat Allah seberapa kecil pun nimat itu harus kita syukuri dengan bersyukur insya Allah nikmat akan bertambah tapi jika sebaliknya anda menggumel dan marah2 malah tensi darah akan naik nantinya yg rugi diri anda sendiri sudah rugi kehilangan uang ditambah badan menjadi tidak sehat.
Salam
Ma kasih untuk masukannya Bro. Alhamduliilah bermanfaat buat saya 🙂
Emm tergantung ma sapa aku marahnya hehe
https://roena.wordpress.com/2011/01/21/true-story-kehidupanku-dalam-jeruji-besi-2005-till-2006/
Tapi jangan marah sama saya ya
hhe tapi aku belum mau jadi tua. enakan remaja ya hhe :p
Benar, masa-masa indah. 😀
saya tahu penyebab marah bagi perempuan! Salah satunya saat PMS *jangan coba2 mengganggunya (Saya tahu dari teman2 wanita di kantor)
Hihihihih, ketauan deh :p
astagfirullah mbak, sejujurnya saya sekarang lagi ngambek sama seseorang. dan buat maaifin itu susaaah banget.. kali aja mbak punya postingan bagaimana memaafkan seseorang dgn mudah? 🙂 hhi
Hm, pasti kesalahannya fatal ya, sampai kamu susah maafin dia? Sayangnya saya ga punya tuh, coba google aja sis 🙂
byasanya kalo marahnya kebangetan saya suka menangis looh, hehe.
Mandi sampe saat ini jadi cara paling efektif buat menghilangkan emosi diri, soalnya badan jadi berasa adem 🙂
Memang iya, jangan kelamaan, soalnya bisa insomnia n kepala pusing 😀
Saya juga larinya ke nangis Mba, perempuan sekali ya 🙂
Marah itu capek! 😀
Guru SMP saya dulu, katanya kalo marah dia harus makan 25 tusuk sate. 😆
Marah bikin gemuk! 😆
Iya benar tuh. Kadang ada orang yang kalau marah dilampiaskan dengan makan. Tapi kalau kamu suka ngemil bukan karena marah kan Sop?