you are reading
Articles

Cara Menulis Ala Ayu Utami

Berkunjung ke blog-nya Mba Ayu Utami -penulis novel terkenal seperti Saman dan Bilangan Fu-, saya menemukan masukan-masukan baru, di antaranya adalah panduan dalam  menulis. Kebetulan beberapa hari yang lalu, sahabat saya bertanya bagaimana caranya membuat tulisan. Sekalian deh saya share perihal cara menulis ala Mba Ayu. Berikut adalah caranya:

Bagaimana menuangkan ide?
Menurut Mba Ayu, ide seperti kepingan lego atau puzzle. Kumpulkan kepingan yang kira-kira dapat saling dipasangkan. Kalau sudah ketemu beberapa keping, cobalah untuk merangkainya. Saat mulai tersusun, biasanya kita akan menyadari bagian mana yang belum lengkap. Maka lengkapilah bagian itu agar menjadi utuh. Tulisan yang utuh biasanya memiliki tiga bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup.

Seperti apa pembuka, isi dan penutup yang baik?
Pembuka dibuat untuk menjelaskan kemana cerita akan mengarah. Pembuka dibuat pendek, tidak perlu panjang-panjang. Mba Ayu mengambil contoh cerita dalam film, sepuluh menit pertama harus bercerita tentang masalah utama kisah itu.  Isi harus lebih panjang daripada pembuka dan penutup serta harus bergerak menuju klimaks. Penutup menjelaskan penyelesaian konflik-konflik yang ada dalam isi. Kalau diibaratkan dengan makanan, pembuka adalah appetizer yang segar dan gurih agar kita ingin melanjutkan ke menu berikutnya.  Isi adalah main course yang harus nikmat dan berisi supaya kita kenyang. Penutup adalah dessert yang manis. Dessert bisa juga manis dan pahit sekaligus, seperti sepotong tiramizu.

Bagaimana membuat cerita?
Ide cerita tidak terbatas dan boleh apa saja, tetapi harus memiliki ketegangan dan suspensi.

Bagaimana membangun ketegangan?
Cara yang paling gampang membangun ketegangan adalah dari kemungkinan ya dan tidak. Misalnya, membuat tokoh utama diganggu oleh tokoh antagonis. Contoh: Putri salju ditawari apel yang telah diberi racun. Akankah ia memakannya atau tidak. Selain itu, ketegangan bisa juga dibangun dari kejutan. Cara ini lebih sulit dari yang pertama. Karena untuk membuat kejutan yang mengasyikkan, penulis harus lebih dulu membangun unsur-unsur yang diperlukan.  Kalau tidak, kejutan itu hanya akan menjadi kebetulan yang menjengkelkan.

Bagaimana mengatasi mentok-penulisan?
Biasanya kebuntuan dirasakan jika tidak ada jarak dalam membuat tulisan, sehingga kita tidak bisa melihat ada jalan lain. Ambillah jarak dengan beristirahat dan meninggalkan tulisan yang buntu itu selama beberapa hari. Saat menengok tulisan kembali, cobalah pakai cara pandang baru. Lihat kembali ide-ide seperti kepingan lego atau puzel. Lihatlah berbagai kemungkinan apakah kita memasang kombinasi yang salah atau susunannya perlu diganti.

Bagaimana mengatasi kehabisan ide?
Untuk mengatasinya banyaklah membaca dan mendengarkan pihak lain. Menurut Mba Ayu enam puluh persen pekerjaan menulis adalah membaca.

Apa betul, agar bisa menulis maka tulis saja segala yang terlintas di benak?
Cara itu boleh dilakukan bila menulis catatan pribadi. Bila membuat tulisan yang dibaca orang lain,  sebaliknya pikirkan apa yang dibutuhkan orang banyak (termasuk diri kita sebagai bagian dari orang banyak).

Bagaimana agar tidak takut menulis?
Jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Segala rasa takut berasal dari terlalu banyak memikirkan diri sendiri.

Well, mudah-mudahan panduan menulis Ala Ayu Utami bermanfaat untuk saya dan sahabat saya. Kalian juga boleh mencobanya jika tertarik. Selamat mencoba! 🙂

Discussion

44 thoughts on “Cara Menulis Ala Ayu Utami

  1. makasih panduan nya (_ _)

    Posted by didta7 | March 15, 2011, 12:25 pm
  2. wew dapet pertamax

    Posted by didta7 | March 15, 2011, 12:26 pm
  3. Tips yang menarik, sekaligus realistis… rumus awal menulis biasanya: tuliskan apa saja yang ada di dalam benak, apa pun! Tetapi rupanya ini berlaku dengan catatan2.
    Saya setuju dengan ungkapan: 60% kegiatan menulis adalah ‘membaca’. Ya, membaca adalah modal dasar agar kita bisa menulis..

    Posted by dira | March 15, 2011, 12:37 pm
  4. Nulis itu bukan sekedar corat-coret,tapi turun dari akal terus dirasakan dari hati baru dituangkan melalui tulisan

    Posted by riez | March 15, 2011, 2:17 pm
  5. Menulis,menulis dan menulis semoga bisa menulis dengan lebih baik dan lebih baik lagi.
    Jika menulis menuangkannya,maka membaca adalah mengisinya.

    Posted by grandchief | March 15, 2011, 2:20 pm
  6. bagus nih tips-tipsnya.
    Ayu utami? kayaknya pernah baca deh di buku BK. haha

    Posted by ageng | March 15, 2011, 2:24 pm
  7. Aku masih belajar, numpang belajar di sini ya ka..

    Posted by Zahra | March 15, 2011, 3:13 pm
  8. “Segala rasa takut berasal dari terlalu banyak memikirkan diri sendiri.”

    JLEBB!!

    ahem. okay. akan dicoba 🙂

    Posted by evillya | March 15, 2011, 5:11 pm
  9. boleh juga nih panduannya mbak, cobain dulu 🙂

    Posted by wien | March 15, 2011, 7:43 pm
  10. Aku mau menambahkan satu poin lagi: Bacalah tulisan2 orang lain ^_^!
    Kerasa banget tulisan aku pas suka baca, setelah gak suka baca, lalu suka baca lagi… waduh2… beda. Lebih bagus tulisannya ketika sering dpt masukan dr tulisan2 lainnya, dengan cara ya… baca!

    Kalo mw beli jam, boleh pesen ke saya… heheh…
    Salam kenal ^_^!

    Posted by couplewatchshop | March 15, 2011, 8:38 pm
    • Hmm, udah ada di bagian ini koq 🙂 Bagaimana mengatasi kehabisan ide?
      Untuk mengatasinya banyaklah membaca dan mendengarkan pihak lain. Menurut Mba Ayu enam puluh persen pekerjaan menulis adalah membaca.

      Posted by Sya | March 18, 2011, 11:58 am
  11. Bagaimana agar tidak takut menulis?
    Jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Segala rasa takut berasal dari terlalu banyak memikirkan diri sendiri.

    naah ini syaa yangbaru aku dapet dari kamu,
    eh dari ayu utami maksudnya
    baru tahu aku. kalau orang takut nulis itu berasal dari terlalu banyak mikirin diri sendiri

    *mikir*

    Posted by ais ariani | March 15, 2011, 10:53 pm
  12. aku baca-baca berkali-kali Mbak ya.. maklum masih belajar.. aku nginep sini aja deh biar aku baca berulang-ulang tuh tipsnya hehe

    Posted by lozz akbar | March 16, 2011, 12:20 am
  13. hmmm… kalo saya malah kayaknya kebobolosan deh mbak… terkadang malah orang jadi gak ngerti isi tulisan saya kali ya? sepertinya mbak bagus juga kalau buka layanan cek blog… jadi dr.writer gitu mbak, analisa tulisan blogger2 kita yang salah dimana… 😀

    kalo iya, cek sy punya duluan ya mbak.. hehehehe…

    Posted by 3sna | March 16, 2011, 12:36 am
    • Wakakakakak, saya juga masih ble’e kalau nulis. Belum pantes jadi penganalisa blog, masih jauh ilmu saya. Lagian emang ada ya layanan cek bloh? Hahahah.
      Saya akan berkunjung balik, tapi bukan buat ngecek lho 🙂

      Posted by Sya | March 17, 2011, 5:44 pm
  14. hehehhe menunggu Sya jd the next penulis beken..oya jeng ada award untukmu di blog-ku ambil ya…

    Posted by Jeni | March 16, 2011, 10:57 am
  15. bagus 🙂
    thank you..

    Posted by fatma mu'az | March 16, 2011, 12:04 pm
  16. ini untuk membuat cerita, ya?

    Posted by anla arinda | March 16, 2011, 12:23 pm
  17. Hmmm..
    tulisan yang menarik..
    bisa langsung dipraktekin ..
    cucok nih buat saya yg sering mentok gak ada ide..
    Makasih ya..

    Posted by Apikecil | March 18, 2011, 7:02 pm
  18. jadi gitu ya cara nulis yang baik Tante?
    biar kayak Tante Ayu Utami yaaa

    Dija mah masih belajar.
    nulisnya juga sepotong sepotong
    gak apa apa kan Tante???

    Posted by baby DIJA | March 20, 2011, 10:42 am
  19. terima kasih postingannya
    saya juga penggemar ayu utami,
    saya pikir.. dia lebih baik dibanding Dee Dewi Lestari

    menurut saya sih

    Posted by elsa | March 20, 2011, 10:44 am
  20. Ini dia nih, poin2 yang harus diperhatikan. 😀

    Posted by Asop | March 23, 2011, 7:54 pm
  21. kalo memang kita belum bisa berfikir tulisan kita bakal bagus apa gak, tak bisa menulis. freeze 😦

    Posted by paluhlimbuy | March 31, 2011, 3:53 pm
  22. wah tipsnya keren, sangat memotivasi aku untuk menerapkannya dalam menulis musik…
    seperti kata mbak tadi” enam puluh persen pekerjaan menulis adalah membaca, berarti enampuluh persen pekerjaan komposer musik adalah mendengarkan… thank you… ^_^

    Posted by Wienan | June 5, 2011, 11:47 pm
  23. kalau novelnya lord of the ring bagaimana cara menulisnya?
    http://cerpenusang.wordpress.com

    Posted by kupretist | December 9, 2011, 2:15 am
  24. Mba, boleh tahu blognya Ayu Utami, saya sukaaa bgt sama propaganda yg dia selipkan, hehehe 🙂 Aduh gaya bahasanya luar biasa yaa, ga ada yg bisa meniru lah pokoknya. 🙂 Tolong infokan dnk linknya.

    Posted by subliminalcurrency | January 26, 2014, 10:21 pm

Leave a reply to Asop Cancel reply

DISCLAIMER

Mohon tinggalkan komentar bila:
♥ Saya mengunggah foto/gambar milik Anda dan saya tidak memberi keterangan sumber yang sesuai.
♥ Saya membuat tulisan yang sumbernya saya ambil dari tulisan Anda dan saya tidak mencantumkan nama atau link Anda sebagai referensi.

Mohon tinggalkan komentar & cantumkan link saya sebagai referensi bila :
♥ Anda berniat mengambil sebagian atau keseluruhan tulisan saya.
♥ Anda ingin mengunduh foto/gambar di blog ini yang menjadi milik saya.
♥ Ingatlah etika ngeblog yang baik, kawan! Jangan asal copy paste!