Tadi pagi dalam perjalanan ke kantor saya melihat segerombolan murid TK yang memakai baju daerah, sayang saya tidak sempat mengabadikan dengan kamera. Melihat murid-murid TK tersebut, saya baru ingat kalau hari ini adalah Hari Kartini, yaitu peringatan hari lahir R.A. Kartini. Sedikit kilas balik, R.A. Kartini adalah pahlawan nasional yang memperjuangkan persamaan hak antara pria dan wanita. R.A. Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879 dan meninggal di usia 25 tahun karena komplikasi pasca melahirkan. R.A Kartini mahir berbahasa Belanda karenanya ia sering korespondensi dengan teman-temannya di Belanda. Ia juga sering membaca buku, koran dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Dari situlah timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Alhamdulillah atas kegigihan R.A. Kartini memperjuangkan hak wanita, saya dan perempuan Indonesia lain bisa merasakan persamaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Saya berterima kasih sekali pada Ibu Kartini, tanpanya perempuan Indonesia belum tentu bisa seperti sekarang. Bicara tentang emansipasi, dulu saya selalu merasa bahwa menjadi wanita karir merupakan pencapaian tertinggi seorang perempuan. Sangat-sangat keren kalau bisa bekerja di kantor, punya gaji besar dan jabatan tinggi. Buat saya itu lebih keren daripada menjadi seorang ibu rumah tangga. Tapi saya baru sadar kalau itu hanyalah ego saya sebagai seorang perempuan dalam beremansipasi. Sekarang buat saya yang lebih keren adalah menjadi wanita karir tanpa melupakan kodrat perempuan untuk melahirkan dan mengurus anak serta keluarga.
Bukankah melahirkan dan mengurus anak adalah perkara yang mudah? Semua perempuan memang bisa melahirkan dan mengurus anak, tapi apakah bisa mengurus anak sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang baik? Saya memang belum tahu tantangan seperti apa yang dihadapi dalam merawat anak. Tapi saya sangat percaya bahwa perempuan memegang peranan yang sangat penting dalam memperbaiki bangsa yang sudah terpuruk ini. Contoh kecilnya adalah masalah kurang gizi pada balita padahal balita tersebut bukan dari keluarga miskin. Bisa sampai kurang gizi diakibatkan karena ibunya masih terlalu muda dan tidak memiliki cukup pengetahuan untuk merawat anak. Dari masalah tersebut terlihat jelas, bahwa dalam mengurus anak juga dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan. Kalau saja si ibu memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat anak maka tidak akan akan ada anak yang kurang gizi.
Behind the great man there is a great woman. Behind the great husband there is a great wife. Behind the great child there is a great mother. And behind the great next generation there are great mothers.
Tanpa disadari perempuan memiliki peranan penting dalam kehidupan, baik dalam keluarga maupun kehidupan bernegara. Hanya saja mereka selalu bekerja di ‘balik layar’. Kalau saja perempuan-perempuan Indonesia memiliki bekal pengetahuan yang cukup dalam mengurus anak dan keluarga, saya rasa permasalahan perekonomian keluarga, pendidikan, kemiskinan dan permasalahan lain di negara kita bisa diselesaikan bertahap.
Bekalilah perempuan dengan pendidikan yang cukup dan biarkanlah mereka memperbaiki semuanya.
Perempuan adalah makhluk lembut sekaligus kuat. Darinya akan dilahirkan generasi-generasi yang Insya Allah bisa memperbaiki negeri ini. Saya rasa itulah misi perempuan sebenarnya, melahirkan generasi penerus bangsa. Ayo bekali diri kita dan perempuan di sekitar kita dengan banyak pengetahuan, bukan untuk mengalahkan lelaki dan menyalahgunakan emansipasi. Tapi untuk menciptakan generasi yang bermanfaat. Mari kita teruskan perjuangan Ibu Kartini mulai di lingkungan keluarga masing-masing demi Indonesia yang lebih baik.
Met hari kartini
Ma Kasih 🙂
selamat hari Kartini, semoga tetap semangat untuk berkarya sya 🙂
Selamat Hari Kartini juga Tary 🙂
semoga dengan memperingati hari kartini di hari ini wanita Indonesia bisa meneladani beliau… bukan hari ini saja
Harus diteladani setiap saat. Dan bukan diteladani saja, tapi juga dipraktekkan 🙂
saya setuju dengan pepatah ini..
Behind the great man there is a great woman. Behind the great husband there is a great wife. Behind the great child there is a great mother. And behind the great next generation there are great mothers.
Behind the great child there is a great mother. And behind the great next generation there are great mothers.
yang ini saya ngarang 😳
Happy Kartini anyversary 🙂
Terima kasih 🙂
Semangat Hari kartini !!!!!!!
**hhe…,telat nih ngucapinnya., 😉
Ga apa-apa, ma kasih ya 🙂
yuukk mariii…
Yuk 😉
tapi kok pas hari kartini cuma anak-anak kecil aja yang berpakaian kebaya ya? 😀 mustinya yang dewasa juga ikutan ya mba? 😛
Kalau pakaiannya ga penting, yang penting semangat Kartini ada di dalam jiwa semua perempuan Indonesia 🙂
ini membuat saya semakin mengoreksi diri untuk menjadi wanita yang pandai menempatkan diri…
*btw menurut saya melahirkan itu ga’ mudah mba’ -walaupun saya ga pernah melahirkan 🙂
Ya, harus pandai menempatkan diri karena banyak perempuan yang kurang sadar dengan potensi & kekuatan yang dimilikinya.
waaaaaah keren postingannya salam kenal yak
Ma kasih 🙂
Eh tapi koq salam kenal sih????
Kita bukannya udah kenalan, malah udah tukeran link ya?
Waduh gimana ini, bisa lupa gituh??? 🙄
Bukan hanya wanita yang harus berubah tapi yang terpenting adalah pria yang harus juga mampu merubah pola pikir supaya bisa menerima kelebihan yang dimiliki wanita.
Wah senang sekali kalau semua pria memiliki kesadaran seperti itu 🙂
Alhamdllh Aku seorang perempuan yg kelak akan menjadi seorang ibu,dan kata “IBU” slalu diucapakan oles berjuta-juta orang
SALAM
selamat hari kartini kakak
Iya ma kasih 🙂
aneh pada ngucapin hari kartini semua. kalo kartini hidup, dia pasti gak mau tuh didewa-dewain gini. perempuan-laki harus percaya diri, semua punya kemampuan. dan kemampuannya berbeda2. jadi stay alive aja. karena, live is strugle.
Bukan ngedewa-dewain koq. Tapi menghargai jasa R.A Kartini. Bentuk apresiasi rakyat terhadap perjuangan beliau. Tentunya apresiasi tersebut tidak sekedar memperingati hari lahirnya, tapi juga meneruskan perjuangannya.
selamat hari kartini mbak #lateblogwalking 😀
ini diikutkan dikompetisi kah ??hehehe
Iya ma kasih Har 🙂
Ga koq, belum tertarik ikutan kompetisi.
Semoga dengan hari kartini, kita bisa menghargai kaum perempuan
Amien.
mari menjadi perempuan sejati dna menghargai perjuangan RA, Kartini bagi kita dengan rajin belajar dna tetap semangat berkarya 😀
Yuk mariiii 🙂
maaf kesasar 🙂
sekedar jalan2 🙂
Aduh ada yang nyasar, tau jalan pulang ga?
Jadi ingat dengan percakapan teman dulu,, kuliah tinggi untuk apa kalau ujung2nya cuma jadi ibu rumah tangga?
Tapi jawabannya sungguh keren menurut aku: ilmunya buat ngajarin anak2ku nanti biar pintar dan jadi penerus bangsa yang baik 🙂
Benar banget, tugas mulia seorang perempuan yang kurang disadari oleh perempan itu sendiri. Ibaratnya kita adalah tiang penyangga bagi suami, anak, keluarga dan negara 🙂
perempuan memang istimewa tapi jangan sampai karena adanya emansipasi wanita justru perempuan melupakan kodratnya dan larut dalam pekerjaan di kantor
Emansipasi tanpa harus mengesampingkan kewajiban seorang perempuan sebenarnya.
setuju sya.. dibalik kekuatan laki-laki ada perempuan.. 🙂
nice post..
Thanks 🙂
hidup wanita Indonesia… tanpa kalian pria terasa hampa dan bukanlah apa-apa
Ehem 😳
makna kesetaraan ini harus dipergunakan dengan baik dan bijak, dan berharap muncul perempuan Indonesia yang kuat dan penuh inspirasi…..
Emansipasi tanpa harus mengesampingkan kewajiban perempuan sebenarnya.
dibalik kesuksesan laki-laki ada secrcah kekuatan wanita yg mensupport nya 🙂
Iya dong, perempuan harus mendukung pasangannya untuk jadi lebih baik. Laki-laki juga gitu, sama-sama mendukunglah 🙂
“yang lebih keren adalah menjadi wanita karir tanpa melupakan kodrat perempuan untuk melahirkan dan mengurus anak serta keluarga”
saya sebagai pria karir setuju dengan pendapat ini
saatnya perempuan setara …
Sebenarnya setaranya ini udah dari agak lama, tapi yang lebih penting jangan sampai kebablasan alias lupa kodrat.
hidup kaum perempuan….
yang jelas kemaren saya melihat sosok perempuan yang mampu mencairkan egoisnya 2 orang lelaki yang merasa benar …. dan akhirnya karena sosok perempuan itulah 2 keluarga bisa berdamai ….
Perempuan memang bisa mendamaikan ya, tapi bisa juga membuat perpecahan 🙂