Sebelumnya maaf ya, saya tidak bermaksud SARA, saya hanya mau berbagi pengalaman saya hari ini. Buat kalian yang muslim, pernah tidak membayangkan dampak pelaku pemboman yang mengatasnamakan Islam terhadap hidup kalian secara langsung? Saya tidak pernah. Saya hanya berpikir bahwa setelah beberapa kali kejadian teror bom, pasti nama baik Islam di mata dunia jadi tercoreng, pasti orang-orang berpikir bahwa Islam itu agama yang keras. Tapi saya hidup di Indonesia di mana mayoritas penduduknya beragama Islam jadi pandangan-pandangan seperti itu tidak terlalu mengganggu saya. Toh kami sama-sama tahu kalau Islam tidak benar seperti itu. Jadi saya belum pernah terkena dampaknya secara langsung.
Tapi pada hari ini saya baru merasakannya. Jadi hari ini saya ada wawancara kerja dengan salah satu perusahaan asing. Saya dipanggil berdasarkan lamaran saya tiga tahun yang lalu. Ketika saya bertemu dengan Ibu X -staf HRD yang akan mewawancarai saya- beliau sangat kaget melihat penampilan saya. Beliau tidak menyangka saya pakai jilbab. Iyalah, tiga tahun yang lalu saya belum memakai jilbab. Akhirnya beliau berterusterang bahwa sejak kejadian berbagai pemboman mereka -orang asing- jadi cemas dan lebih selektif dalam mempekerjakan karyawan, apalagi posisi yang saya lamar memang berhubungan dengan orang banyak. Kemudian Ibu X juga bilang, bahwa beliau satu-satunya di perusahaan yang berjilbab. Mungkin karena merasa tidak enak dengan saya, kemudian beliau menawarkan saya untuk bekerja di bagian lain yang tidak perlu bertemu dengan orang banyak. Itu pun belum tahu kapan posisi tersebut dibutuhkan. Tidak lama beliau keluar dari ruang wawancara. Kemudian beliau datang lagi, katanya pihak manajemen tidak mempermasalahkan jilbab, yang penting penampilan saya rapi. Dan saat saya wawancara dengan user, saya memastikan kembali, apakah benar tidak apa-apa saya bekerja dengan jilbab. Si user bilang tidak apa-apa tapi kemudian menanyakan apakah saya bisa melepas jilbab saya. Tanpa pikir panjang saya jawab tidak.
Saya kaget sekali mendengar kata-kata Ibu X. Selama saya menjadi muslim dan berjilbab, baru kali ini saya mengalami hal ini. Saya memang tidak akan menyalahkan pandangan perusahaan asing tersebut. Saya paham kalau pandangan mereka merupakan akibat dari teroris yang mengaku Islam. Saya sungguh menyayangkan ulah segelintir teroris yang berbuat keji mengatasnamakan Islam. Karena ulah mereka, banyak timbul korban baik langsung dan tidak langsung seperti saya ini. Padahal saya berharap bisa bekerja di perusahaan tersebut, tapi kalau saya harus melepas jilbab, saya tidak mau.
Rejeki kan udah ada yang ngatur ya 😀
Iya 🙂
walau apa pun..jangan pernah sampe melebas jilbab yg udah dipake ya sya..
rezeki mah udah di atur ama Allah 🙂
Insya Allah ga lepas 🙂
Eh, itu di paragraf ketiga, di awalnya, ada kalimat “Saya kaget sekali mendengar kata-kata Ibu X”.
Kata-kata ibu X yang mana ya? 😕
Kata-kata yang bilang kalau mereka agak gimana dengan Islam setelah kejadian pemboman.
Loh, padahal ibu X juga berjilbab… Kok kesannya kalimat beliau sendiri malahan yang gak mendukung ya…
Tapi syukurlah pihak perusahaan gak lagi mempermasalahkannya ya…
Semoga sukses [:)]
Karena Ibu X hanya HRD, sedangkan keputusan ada di manajemen perusahaan.
yassalam efeknya ampe ke perusahaan gitu ya
kesian dong cewek2 yg make jilbab susah tuh kalo mau kerja disitu
ckckck sabar ya kak
Ya seperti saya ini, hehehe.
saya pikir, diluar sana ada banyak kasus serupa. Sama seperti mbk Sya, jilbab bagi kami(kita) sudah menjadi bagian dari diri kami(kita). Melepasnya? Big No 🙂
Iya, ngelepas jilbab seperti telanjang di depan umum.
wah jangan mau atuh kalau harus lepas jilbab mah ya. biarin aja kan masih banyak perusahaan yang lebih baik mbak. tetap semangat 😀
Iya, saya ga mau lepas jilbab koq 🙂
dukung mbak sya.. jangan dilepas.. masih banyak ladang rezeki lainnya..
Kalau mel sih Alhamdulillah belum merasakan dampaknya.. dan semoga tidak akan merasa,.
semoga citra Islam bisa membaik lagi ya mbak..
jangan karena nila setitik, rusak susu sebelanga *sokbijak*
Iya, benar. Semoga citra Islam membaik. Nah tugas kita juga nih untuk memperbaiki citranya. Semoga kita bisa ya 🙂
Jangankan perusahaan asing mbak.. beberapa perusahaan.swasta aja ada yg gak mau nerima perempuan berjilbab.. ya aku emg belum berhijab seh.. tapi risih aja ada yg nyuruh orang melepas hijabnya..
Gitu ya? Saya baru ngalamin langsung sih, jadi baru sadar kalau ternyata memang ada hal seperti itu.
Hadeuh, aneh ya udah tahun 2011 ko masih takut ma jilbab.
Ya itulah akibat ulah segelintir orang.
wew.. moga dapet kerja yang lebih baik mbak. 🙂 Tanpa lepas jilbab
Amien, ma kasih ya 🙂
kalo udah rejeki gk bakal kemana, tetap sabar
Iya, ma kasih 🙂
Kalau saya sudah sering mbak merasakan dan mengalami diskriminsi. Maklum saja kami muslim merupakan minoritas disini. Jadi posisi kami tawar kami tidak kuat seperti saudara2 muslim di Jawa. Semenjak terjadi pengeboman di Bali, semua yang berhubungan dengan Islam selalu di pandang dengan mata memincing dan seksama. Dan itu sampai sekarang masih ada diskriminsi yang dilakukan oleh mereka yang kolot dengan tradisi nya. 😦 😕
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Semoga ke depannya hal-hal seperti itu bisa berkurang ya Pak.
Saya memang tidak bisa menyalahkan non muslim yang menjadi phobia terhadap islam. Ustadz saya bahkan memberi tantangan untuk menyebarkan islam yang sebenarnya. Islam yang rahmatan lil alamin, bukan islam yang media mainstream sebutkan, lewat media sosial.
Rizqi sudah ada yang mengaturnya, tinggal kita ikhtiar terus. Semoga cepat mendapatkan yang diinginkan ya …salam piss
Benar Pak, tantangan buat kita semua untuk mengembalikan nama baik Islam.
Amien, terima kasih untuk doanya 🙂
kunjungan dan komentar balik ya gan
salam perkenalan dari
http://diketik.wordpress.com
sekalian tukaran link ya…
semoga semuanya sahabat blogger semakin eksis dan berjaya.
Salam kenal juga 🙂
semoga semuanya bisa dikerjakan dengan baik……
Amien 🙂
Setuju. Cari aja pekerjaan yang lain mbak, yang lebih menghargai profesianalitas kerja daripada penampilan. Semangat.
salud buu *thumb